Default Image

Months format

View all

Load More

Related Posts Widget

Article Navigation

Contact Us Form

404

Sorry, the page you were looking for in this blog does not exist. Back Home

Hasil Angket, Observasi dan Wawancara Siswa Kelas V MI Al-Falah

Hasil Angket Siswa Kelas V MI Al-Falah

Angket diberikan kepada 30 siswa kelas V untuk mengetahui minat belajar, gaya belajar, dan kebutuhan materi dalam mata pelajaran PAI. Berikut adalah ringkasan hasilnya:

📌 A. Minat Belajar

Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Saya senang belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). 189210
Saya lebih semangat belajar jika materi dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. 207210
Saya merasa bosan jika pelajaran hanya berupa hafalan teks. 1510320
Analisis menunjukkan bahwa mayoritas siswa (27 dari 30) menyukai PAI, tetapi lebih semangat jika materi dikaitkan dengan praktik kehidupan nyata. Sebanyak 25 siswa merasa bosan dengan metode hafalan. Hal ini menunjukkan perlunya variasi metode dan bahan ajar yang kontekstual.

📌 B. Gaya Belajar

Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Saya lebih mudah memahami materi jika guru menjelaskan dengan gambar, video, atau cerita. 1611210
Saya lebih suka jika ada kegiatan praktik, misalnya salat, wudhu, atau membaca doa. 198210
Saya senang belajar dengan cara berdiskusi bersama teman. 1213320
Analisis menunjukkan hampir semua siswa lebih mudah memahami materi jika ada media visual atau praktik langsung. 21 siswa sangat mendukung pembelajaran berbasis praktik, sedangkan diskusi kelompok disukai 25 siswa. Artinya, gaya belajar siswa lebih ke arah visual, kinestetik, dan kolaboratif.

📌 C. Kebutuhan Materi

Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Saya ingin lebih banyak belajar tentang kisah Nabi dan teladan sahabat. 179310
Saya ingin pelajaran PAI mengajarkan cara berperilaku baik di sekolah dan rumah. 208200
Saya ingin ada latihan soal atau permainan agar lebih paham materi. 1510320
Analisis menunjukkan bahwa mayoritas siswa (29 dari 30) berharap PAI tidak hanya teori, tetapi juga memberikan panduan sikap dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, mereka menyukai kisah Nabi dan teladan sahabat sebagai inspirasi. Sebagian besar juga menginginkan variasi berupa latihan soal atau permainan edukatif.

Hasil Observasi dan Analisis

📌 Observasi Guru

Aspek yang Diamati Ya Kadang-kadang Tidak
Guru menggunakan bahan ajar dari buku teks.
Guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Guru memberi kesempatan siswa bertanya/berdiskusi.
Guru menggunakan media (gambar, video, alat peraga).
Analisis: Hasil observasi menunjukkan bahwa Bu Fatimah masih dominan menggunakan buku teks. Upaya mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari sudah ada, tetapi belum konsisten. Media pembelajaran jarang digunakan. Hal ini membuat siswa kurang termotivasi dan aktivitas belajar lebih banyak berpusat pada guru (*teacher centered*).

📌 Observasi Siswa

Aspek yang Diamati Ya Kadang-kadang Tidak
Siswa tampak antusias saat pembelajaran berlangsung.
Siswa banyak yang bertanya atau berpendapat.
Siswa cepat bosan jika pembelajaran hanya ceramah.
Siswa lebih aktif jika ada praktik langsung (salat, wudhu, doa).
Analisis menunjukkan bahwa sebagian siswa antusias, terutama saat praktik. Namun, saat metode hanya berupa ceramah, siswa cenderung cepat bosan. Aktivitas bertanya masih terbatas, menandakan keterampilan diskusi belum optimal. Dibutuhkan strategi pembelajaran aktif dan berbasis praktik agar siswa lebih terlibat.

Hasil Wawancara dan Analisis

📌 Wawancara dengan Guru PAI (Bu Fatimah)

  • Guru biasanya menggunakan buku teks dari pemerintah sebagai acuan utama.
  • Materi dianggap sudah padat, tetapi sering terasa kurang sesuai dengan kondisi siswa.
  • Kendala: keterbatasan media, waktu pembelajaran singkat, serta perbedaan tingkat pemahaman siswa.
  • Guru berharap ada bahan ajar tambahan yang memuat cerita, latihan praktik, dan aktivitas kelompok.
Analisis menunjukkan bahwa guru PAI menyadari bahwa kebutuhan siswa beragam dan tidak bisa hanya mengandalkan buku teks. Ada kebutuhan untuk bahan ajar kreatif dan media tambahan agar pembelajaran lebih menarik dan sesuai kebutuhan.

📌 Wawancara dengan Kepala Sekolah

  • Sekolah mendukung pengembangan bahan ajar, tetapi fasilitas masih terbatas.
  • Kepala sekolah melihat bahwa siswa MI Al-Falah lebih mudah paham jika pembelajaran dikaitkan dengan praktik nyata.
  • Kebutuhan utama siswa adalah pemahaman nilai-nilai Islam yang bisa dipraktikkan sehari-hari, bukan hanya teori.
Analisis menunjukkan bahwa pihak sekolah mendukung inovasi pembelajaran, meski sarana terbatas. Ada kesadaran bahwa bahan ajar PAI seharusnya membimbing sikap dan keterampilan ibadah, bukan sekadar pengetahuan.

Kesimpulan Akhir Analisis Instrumen

Berdasarkan angket siswa, observasi, dan wawancara, ditemukan bahwa:

  1. Siswa membutuhkan pembelajaran PAI yang kontekstual, berbasis praktik, dan menyenangkan.
  2. Guru memerlukan bahan ajar tambahan berupa modul interaktif, cerita islami, dan aktivitas kelompok.
  3. Sekolah mendukung pengembangan inovatif meski fasilitas terbatas, sehingga strategi sederhana (gambar, cerita, praktik) tetap relevan.

Dengan demikian, pengembangan bahan ajar PAI yang berbasis analisis kebutuhan peserta didik di MI Al-Falah sebaiknya menekankan pada modul interaktif, praktik ibadah, kisah Islami, serta aktivitas kolaboratif agar sesuai dengan karakteristik siswa kelas V.

Deskripsi Gambar
Baca juga :

Post a Comment

Pembelajaran Kelas Rangkap PDGK 4302 - Uji Kompetensi 2

Uji Kompetensi Mata Kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap PDGK 4302 Universitas Terbuka || Waktu Pengerjaan: 10:00 menit! Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR), atau disebut juga pembelajaran gabungan, adalah metode pengajaran di mana dua atau lebih kelas yang berbeda dipadukan dan diajar oleh satu atau lebih guru. Dalam pembelajaran kelas rangkap, siswa dari kelas yang berbeda dapat bergabung dalam satu kelas dan belajar bersama-sama dalam situasi yang lebih terpadu. Metode ini dapat membantu memaksimalkan penggunaan sumber daya dan memungkinkan guru untuk memberikan pengajaran yang lebih terfokus pada setiap siswa. Selain itu, siswa juga dapat belajar dari satu sama lain dan memperluas jaringan sosial mereka dengan siswa dari kelas yang berbeda. Namun, Pembelajaran Kelas Rangkap juga dapat menimbulkan tantangan dalam mengelola kelompok yang lebih besar dan memastikan bahwa setiap siswa mendapat perhatian yang memadai dari guru. Pembelajaran Kelas Rangkap merupakan pembelajaran ...

Pembelajaran Kelas Rangkap PDGK 4302 - Uji Kompetensi 1

Uji Kompetensi Mata Kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap PDGK 4302 Universitas Terbuka || Waktu Pengerjaan: 10:00 menit! Mata kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) merupakan mata kuliah yang berkaitan langsung dengan tugas Anda sebagai guru SD/MI, terutama Anda yang berada di daerah terpencil yang pada umumnya mengajar dua kelas atau lebih secara bersamaan. Dengan mempelajari mata kuliah ini, Anda akan dibantu untuk memperoleh konsep-konsep dan prinsip PKR, serta keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengajar di dalam kelas, terutama dalam pembelajaran di dua kelas atau lebih dalam waktu yang bersamaan. Selain itu, Anda juga akan dibekali dengan kemampuan lain untuk mendukung PKR, misalnya dalam memanfaatkan lingkungan dan sumber belajar. Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan hakikat PKR; mengembangkan model pengelolaan dan pembelajaran kelas rangkap; mengorganisasikan kelas; memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar; menyusun...

Pelatih Ahli Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) - Uji Kompetensi 1

Uji Kompetensi Pelatih Ahli Fasilitator Sekolah Penggerak || Waktu Pengerjaan: 10:00 menit! "Fasilitator Sekolah Penggerak" adalah seorang guru yang bertanggung jawab dalam memimpin dan mengkoordinasikan program Sekolah Penggerak di sekolahnya. Program ini merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah yang menjadi bagian dari program ini. Tugas utama seorang Fasilitator Sekolah Penggerak antara lain adalah : Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan Sekolah Penggerak di sekolahnya Mengidentifikasi masalah-masalah pendidikan di sekolah dan mencari solusinya Mengembangkan program dan strategi pembelajaran yang inovatif dan efektif Mendorong dan memberikan pelatihan kepada guru-guru di sekolahnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam implementasi program Sekolah Penggerak di sekolahnya. D...

Bahasa Inggris Guru PAUD 4105 - Uji Kompetensi 1

Uji Kompetensi Mata Kuliah Bahasa Inggris Guru PAUD 4105 Universitas Terbuka || UTBK || Waktu Pengerjaan: 15:00 menit! Sebagai seorang guru bahasa Inggris, terdapat beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru PAUD. Guru bahasa Inggris harus mampu berbicara, membaca, menulis, dan mendengarkan bahasa Inggris dengan baik dan benar. Selain itu, guru juga harus memahami berbagai aturan tata bahasa (grammar) dan kosakata (vocabulary) dalam bahasa Inggris. Guru bahasa Inggris harus mampu merancang program pembelajaran yang efektif dan bervariasi, agar siswa dapat belajar bahasa Inggris dengan cara yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Saat ini, teknologi telah menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran. Seorang guru bahasa Inggris harus memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi pembelajaran seperti aplikasi atau perangkat lunak pembelajaran, video pembelajaran, dan lain-lain. Guru bahasa Inggris harus mampu memberikan pengajaran yang menarik, mudah...

Pelatih Ahli Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) - Uji Kompetensi 2

Uji Kompetensi Pelatih Ahli Fasilitator Sekolah Penggerak || Waktu Pengerjaan: 10:00 menit! Program Sekolah Penggerak adalah inisiatif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui upaya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, masyarakat, dan dunia usaha. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kolaborasi antara Kemdikbud, pemerintah daerah, dan sekolah-sekolah yang menjadi bagian dari program ini. Program Sekolah Penggerak memiliki beberapa komponen utama, antara lain penguatan manajemen sekolah, peningkatan mutu guru, pengembangan kurikulum dan pembelajaran, serta penguatan komunitas sekolah. Dalam implementasinya, Sekolah Penggerak melibatkan beberapa pihak, seperti kepala sekolah, guru, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Program Sekolah Penggerak diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Peningk...

Materi Matematika Ekonomi dan Bisnis EKF1218 - Analisis dan Terapan Ekonomi (Model ARIMA)

Matematika ekonomi yang berkaitan dengan bidang bisnis dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga mata uang. Salah satu metode yang sering digunakan adalah analisis teknikal dan fundamental. Analisis teknikal memperhatikan data historis pergerakan harga mata uang dan mencoba menemukan pola atau tren yang dapat membantu memprediksi pergerakan harga di masa depan. Analisis fundamental, di sisi lain, mencoba memprediksi pergerakan harga mata uang berdasarkan faktor-faktor ekonomi dan politik yang mempengaruhi nilai mata uang tersebut. Faktor-faktor ini termasuk suku bunga, inflasi, stabilitas politik, dan kebijakan ekonomi. Suku bunga, inflasi, stabilitas politik, dan kebijakan ekonomi semuanya memainkan peran penting dalam menentukan kesehatan dan kinerja ekonomi suatu negara. Suku bunga adalah tingkat bunga yang dikenakan oleh bank sentral suatu negara terhadap pinjaman yang diberikan kepada bank-bank komersial. Suku bunga yang tinggi dapat menarik modal asing dan meningkatkan n...

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis IT 11PP61903 - Uji Kompetensi 2

Uji Kompetensi Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar Berbasis IT 11PP61903 Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum Jombang || Waktu Pengerjaan: 15:00 menit! Sebuah sekolah menengah di kota A ingin mengembangkan bahan ajar IT untuk mata pelajaran matematika. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah untuk membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih baik dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengolah data dan membuat grafik. Dalam tahap analisis, tim pengembang bahan ajar IT melakukan langkah-langkah sebagai berikut : Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah untuk membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih baik dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengolah data dan membuat grafik. Tujuan ini dapat diukur dengan meningkatnya nilai siswa pada ujian matematika dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Tim pengembang bahan ajar IT mengadakan survei dan wawancara dengan siswa dan guru untuk mengetahui kebutuhan siswa dalam memahami konse...