Model ADDIE untuk Mengembangkan Video Animasi Pembelajaran PAI di SMP
Model ADDIE adalah salah satu model pengembangan pembelajaran yang sangat sering digunakan, termasuk untuk membuat media video animasi pembelajaran seperti untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di jenjang SMP.
ADDIE terdiri dari lima tahap utama: Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Berikut penjelasan penerapan tiap tahap dalam konteks pengembangan video animasi PAI untuk siswa SMP.
🟦 1. Analysis (Analisis)
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan dan kondisi pembelajaran.
Tujuannya: memahami apa yang dibutuhkan siswa dan guru sebelum membuat video.
🔹 Langkah-langkah:
- Menganalisis karakteristik siswa SMP (misalnya: mudah bosan, suka visual dan animasi).
- Mengidentifikasi materi PAI yang sulit dipahami jika hanya dijelaskan secara konvensional (contoh: kisah nabi, akhlak terpuji, tata cara salat).
- Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (misal: “Siswa mampu menjelaskan makna salat berjamaah”).
- Mengidentifikasi media dan sumber belajar yang tersedia di sekolah (komputer, proyektor, atau ponsel).
🧩 Hasil tahap ini: kebutuhan media video animasi interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep PAI.
🟩 2. Design (Perancangan)
Tahap ini membuat rancangan video animasi sebelum produksi.
🔹 Langkah-langkah:
- Menyusun storyboard (alur cerita, dialog, narasi, dan visualisasi).
- Mendesain karakter animasi (misalnya tokoh siswa dan guru yang islami).
- Menentukan gaya animasi (2D, whiteboard animation, atau motion graphic).
- Memilih warna, musik, dan narasi suara yang sesuai dengan nuansa islami.
- Menentukan durasi video (misalnya 5–7 menit agar sesuai rentang perhatian siswa).
🧩 Hasil tahap ini: rancangan lengkap video animasi siap diproduksi.
🟨 3. Development (Pengembangan)
Tahap ini adalah proses membuat video animasi sesuai rancangan.
🔹 Langkah-langkah:
- Membuat animasi menggunakan software (misalnya: Adobe Animate, Vyond, Powtoon, atau Blender).
- Merekam narasi suara dan menambahkan efek suara yang mendukung suasana islami.
- Mengedit dan menggabungkan seluruh elemen menjadi video pembelajaran utuh.
- Melakukan uji coba internal (melihat apakah suara, gambar, dan teks sudah sesuai).
🧩 Hasil tahap ini: video animasi pembelajaran PAI siap digunakan.
🟧 4. Implementation (Implementasi)
Tahap ini adalah penerapan video animasi di kelas.
🔹 Langkah-langkah:
- Guru menayangkan video animasi di kelas atau membagikannya melalui platform digital (Google Classroom, YouTube, atau WhatsApp).
- Siswa menonton dan berdiskusi tentang isi video.
- Guru memberikan tugas atau refleksi terkait isi video.
🧩 Tujuan: mengukur bagaimana video membantu siswa memahami materi PAI secara menyenangkan.
🟥 5. Evaluation (Evaluasi)
Tahap ini menilai keberhasilan video animasi dalam mencapai tujuan pembelajaran.
🔹 Langkah-langkah:
- Evaluasi formatif: dilakukan di setiap tahap (misal revisi storyboard, memperbaiki animasi).
- Evaluasi sumatif: dilakukan setelah implementasi (melalui tes hasil belajar, kuesioner kepuasan siswa, atau wawancara guru).
- Menganalisis data hasil belajar dan umpan balik siswa untuk revisi video selanjutnya.
🧩 Hasil: video animasi yang efektif, menarik, dan relevan untuk pembelajaran PAI.
🌟 Contoh penerapan konkret
Judul video animasi: “Meneladani Kejujuran Nabi Muhammad SAW”
- Analisis: siswa kelas 8 masih sulit memahami makna “amanah dan jujur”.
- Desain: dibuat animasi kisah Nabi Muhammad SAW saat berdagang.
- Development: menggunakan narasi dan ilustrasi pasar Arab tempo dulu.
- Implementasi: guru memutar video lalu diskusi tentang contoh kejujuran dalam kehidupan siswa.
- Evaluasi: hasil tes meningkat dan siswa menyatakan video “menarik dan mudah dipahami”.
