Default Image

Months format

View all

Load More

Related Posts Widget

Article Navigation

Contact Us Form

404

Sorry, the page you were looking for in this blog does not exist. Back Home

Cahaya Kecil di SDN Tunas Harapan: Studi Kasus Penelitian

Cahaya Kecil di SDN Tunas Harapan

Kedatangan

Udara pagi di desa itu masih basah oleh embun. Jalan menuju sekolah kecil, diapit sawah yang luas, sebagian sudah mulai menguning. Di kejauhan, bangunan sederhana berwarna putih pucat tampak berdiri, SDN Tunas Harapan.

Bangunan sekolah itu tak besar, hanya ada enam ruang kelas berjajar, satu ruang guru, dan sebuah ruangan kecil yang berfungsi ganda sebagai kantor kepala sekolah sekaligus ruang tamu. Dindingnya mulai kusam, atap genteng sebagian sudah ditambal dengan asbes. Halamannya luas namun gersang, hanya ada pohon beringin tua di tengah yang jadi tempat favorit anak-anak bermain.

Anda berdiri sejenak di depan gerbang besi yang catnya mulai berkarat. Ada rasa berdebar, sekaligus penasaran. Inilah hari pertama Anda sebagai mahasiswa semester akhir yang akan melakukan penelitian. Penelitian ini bukan sekadar kewajiban akademis, di hati kecil, Anda ingin benar-benar memahami bagaimana kehidupan anak-anak di sekolah dasar dengan segala keterbatasannya.

Pertemuan Pertama dengan Kepala Sekolah & Guru

Di ruang kepala sekolah, Anda disambut oleh Pak Rahmat, seorang pria berusia 50-an tahun dengan rambut sebagian sudah beruban. Wajahnya tegas namun hangat. Ia menyodorkan tangan dengan mantap.

“Selamat datang, Nak. Saya Pak Rahmat, kepala sekolah di sini. Senang sekali ada mahasiswa yang mau meneliti di sekolah kami,” ucapnya.

Anda menjawab dengan gugup, “Terima kasih, Pak. Saya ingin melakukan penelitian tentang motivasi belajar siswa kelas 5.”

Tak lama, masuklah Bu Sari, guru kelas 5. Ia berusia 38 tahun, mengenakan jilbab sederhana dan kacamata tipis. “Mari, Nak. Anak-anak sudah menunggu di kelas. Mereka agak ramai, tapi berhati baik.”

Pertemuan Pertama dengan Siswa Kelas 5

Ruang kelas 5 berada di pojok timur sekolah. Dari luar, jendela kayunya sudah rapuh, pintu berderit saat dibuka. Begitu Anda masuk, suasana riuh: ada 32 siswa di dalam, sebagian duduk rapi, sebagian lain bercanda dan menggambar. Papan tulis kusam, meja dan bangku penuh coretan.

“Anak-anak,” panggil Bu Sari. “Hari ini kita kedatangan tamu, Kakak mahasiswa yang akan menemani kita beberapa minggu.” “Selamat pagi, Kak!” sahut mereka serentak.

Kenyataan 1: Motivasi Belajar Rendah

Saat pelajaran Matematika dimulai, hanya tiga anak yang mengangkat tangan. Banyak yang diam atau asyik mencoret-coret buku. Seorang anak, Bima, lebih suka menggambar mobil daripada mencoba menjawab soal.

Catatan observasi: “Motivasi belajar rendah. Banyak siswa pasif, merasa pelajaran sulit, terutama Matematika.”

Kenyataan 2: Fasilitas Belajar Minim

Saat pelajaran IPA, Bu Sari menjelaskan siklus air hanya dengan gambar kapur. Ani, siswa perempuan, bertanya polos: “Airnya naik ke langit pakai tangga, Bu?” Tanpa alat peraga, sulit bagi anak-anak membayangkan proses ilmiah sederhana.

Catatan observasi: “Fasilitas belajar sangat terbatas. Tidak ada alat peraga IPA. Buku pelajaran minim dan tidak merata.”

Kenyataan 3: Disiplin Rendah

Saat bel berbunyi, beberapa anak masih bermain bola di lapangan. Meski sudah dipanggil, mereka enggan segera masuk kelas. Bu Sari berulang kali menegur, namun wajahnya terlihat lelah.

Catatan observasi: “Disiplin siswa rendah. Sering terlambat masuk kelas, tidak fokus saat pelajaran.”

Momen Bersama Anak-anak

Sore itu, Ani bertanya polos, “Kak, kalau aku besar bisa jadi guru nggak? Tapi di rumahku nggak ada buku.” Sementara Bima berbisik lirih, “Kalau aku belajar terus, apa aku bisa pintar Matematika?”

Anda menatap mata mereka. Ada secercah harapan. Anak-anak ini tidak malas, mereka hanya butuh keyakinan dan perhatian.

Diskusi dengan Kepala Sekolah

Anda melaporkan pada Pak Rahmat: “Saya melihat tiga masalah utama: motivasi belajar rendah, fasilitas terbatas, dan disiplin yang kurang.”

Pak Rahmat mengangguk berat. “Saya tahu itu, Nak. Guru kami sudah berjuang keras. Anak-anak butuh cara baru, butuh perhatian.”

Refleksi

Malamnya, Anda menulis di buku harian penelitian:

“Hari ini aku belajar sesuatu yang lebih penting dari teori. Pendidikan bukan sekadar angka di rapor. Pendidikan adalah tentang hati. Tentang guru yang sabar, tentang anak-anak yang ingin diperhatikan, dan kepala sekolah yang tetap berdiri meski penuh keterbatasan. Tugas penelitianku adalah menemukan cahaya kecil itu—harapan yang bisa bersinar jika ada yang percaya pada mereka.”
Deskripsi Gambar
Baca juga :

Post a Comment

Pembelajaran Kelas Rangkap PDGK 4302 - Uji Kompetensi 2

Uji Kompetensi Mata Kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap PDGK 4302 Universitas Terbuka || Waktu Pengerjaan: 10:00 menit! Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR), atau disebut juga pembelajaran gabungan, adalah metode pengajaran di mana dua atau lebih kelas yang berbeda dipadukan dan diajar oleh satu atau lebih guru. Dalam pembelajaran kelas rangkap, siswa dari kelas yang berbeda dapat bergabung dalam satu kelas dan belajar bersama-sama dalam situasi yang lebih terpadu. Metode ini dapat membantu memaksimalkan penggunaan sumber daya dan memungkinkan guru untuk memberikan pengajaran yang lebih terfokus pada setiap siswa. Selain itu, siswa juga dapat belajar dari satu sama lain dan memperluas jaringan sosial mereka dengan siswa dari kelas yang berbeda. Namun, Pembelajaran Kelas Rangkap juga dapat menimbulkan tantangan dalam mengelola kelompok yang lebih besar dan memastikan bahwa setiap siswa mendapat perhatian yang memadai dari guru. Pembelajaran Kelas Rangkap merupakan pembelajaran ...

Pembelajaran Kelas Rangkap PDGK 4302 - Uji Kompetensi 1

Uji Kompetensi Mata Kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap PDGK 4302 Universitas Terbuka || Waktu Pengerjaan: 10:00 menit! Mata kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) merupakan mata kuliah yang berkaitan langsung dengan tugas Anda sebagai guru SD/MI, terutama Anda yang berada di daerah terpencil yang pada umumnya mengajar dua kelas atau lebih secara bersamaan. Dengan mempelajari mata kuliah ini, Anda akan dibantu untuk memperoleh konsep-konsep dan prinsip PKR, serta keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengajar di dalam kelas, terutama dalam pembelajaran di dua kelas atau lebih dalam waktu yang bersamaan. Selain itu, Anda juga akan dibekali dengan kemampuan lain untuk mendukung PKR, misalnya dalam memanfaatkan lingkungan dan sumber belajar. Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan hakikat PKR; mengembangkan model pengelolaan dan pembelajaran kelas rangkap; mengorganisasikan kelas; memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar; menyusun...

Pelatih Ahli Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) - Uji Kompetensi 1

Uji Kompetensi Pelatih Ahli Fasilitator Sekolah Penggerak || Waktu Pengerjaan: 10:00 menit! "Fasilitator Sekolah Penggerak" adalah seorang guru yang bertanggung jawab dalam memimpin dan mengkoordinasikan program Sekolah Penggerak di sekolahnya. Program ini merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah yang menjadi bagian dari program ini. Tugas utama seorang Fasilitator Sekolah Penggerak antara lain adalah : Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan Sekolah Penggerak di sekolahnya Mengidentifikasi masalah-masalah pendidikan di sekolah dan mencari solusinya Mengembangkan program dan strategi pembelajaran yang inovatif dan efektif Mendorong dan memberikan pelatihan kepada guru-guru di sekolahnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam implementasi program Sekolah Penggerak di sekolahnya. D...

Bahasa Inggris Guru PAUD 4105 - Uji Kompetensi 1

Uji Kompetensi Mata Kuliah Bahasa Inggris Guru PAUD 4105 Universitas Terbuka || UTBK || Waktu Pengerjaan: 15:00 menit! Sebagai seorang guru bahasa Inggris, terdapat beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru PAUD. Guru bahasa Inggris harus mampu berbicara, membaca, menulis, dan mendengarkan bahasa Inggris dengan baik dan benar. Selain itu, guru juga harus memahami berbagai aturan tata bahasa (grammar) dan kosakata (vocabulary) dalam bahasa Inggris. Guru bahasa Inggris harus mampu merancang program pembelajaran yang efektif dan bervariasi, agar siswa dapat belajar bahasa Inggris dengan cara yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Saat ini, teknologi telah menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran. Seorang guru bahasa Inggris harus memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi pembelajaran seperti aplikasi atau perangkat lunak pembelajaran, video pembelajaran, dan lain-lain. Guru bahasa Inggris harus mampu memberikan pengajaran yang menarik, mudah...

Pelatih Ahli Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) - Uji Kompetensi 2

Uji Kompetensi Pelatih Ahli Fasilitator Sekolah Penggerak || Waktu Pengerjaan: 10:00 menit! Program Sekolah Penggerak adalah inisiatif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui upaya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, masyarakat, dan dunia usaha. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kolaborasi antara Kemdikbud, pemerintah daerah, dan sekolah-sekolah yang menjadi bagian dari program ini. Program Sekolah Penggerak memiliki beberapa komponen utama, antara lain penguatan manajemen sekolah, peningkatan mutu guru, pengembangan kurikulum dan pembelajaran, serta penguatan komunitas sekolah. Dalam implementasinya, Sekolah Penggerak melibatkan beberapa pihak, seperti kepala sekolah, guru, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Program Sekolah Penggerak diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Peningk...

Materi Matematika Ekonomi dan Bisnis EKF1218 - Analisis dan Terapan Ekonomi (Model ARIMA)

Matematika ekonomi yang berkaitan dengan bidang bisnis dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga mata uang. Salah satu metode yang sering digunakan adalah analisis teknikal dan fundamental. Analisis teknikal memperhatikan data historis pergerakan harga mata uang dan mencoba menemukan pola atau tren yang dapat membantu memprediksi pergerakan harga di masa depan. Analisis fundamental, di sisi lain, mencoba memprediksi pergerakan harga mata uang berdasarkan faktor-faktor ekonomi dan politik yang mempengaruhi nilai mata uang tersebut. Faktor-faktor ini termasuk suku bunga, inflasi, stabilitas politik, dan kebijakan ekonomi. Suku bunga, inflasi, stabilitas politik, dan kebijakan ekonomi semuanya memainkan peran penting dalam menentukan kesehatan dan kinerja ekonomi suatu negara. Suku bunga adalah tingkat bunga yang dikenakan oleh bank sentral suatu negara terhadap pinjaman yang diberikan kepada bank-bank komersial. Suku bunga yang tinggi dapat menarik modal asing dan meningkatkan n...

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis IT 11PP61903 - Uji Kompetensi 2

Uji Kompetensi Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar Berbasis IT 11PP61903 Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum Jombang || Waktu Pengerjaan: 15:00 menit! Sebuah sekolah menengah di kota A ingin mengembangkan bahan ajar IT untuk mata pelajaran matematika. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah untuk membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih baik dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengolah data dan membuat grafik. Dalam tahap analisis, tim pengembang bahan ajar IT melakukan langkah-langkah sebagai berikut : Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah untuk membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih baik dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengolah data dan membuat grafik. Tujuan ini dapat diukur dengan meningkatnya nilai siswa pada ujian matematika dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Tim pengembang bahan ajar IT mengadakan survei dan wawancara dengan siswa dan guru untuk mengetahui kebutuhan siswa dalam memahami konse...