Tugas ke-2 pada mata kuliah LUHT4213 / Klimatologi Pertanian ini berfokus pada pendataan komponen angin dan curah hujan yang sangat penting untuk mendukung keberlanjutan dan produktivitas sektor pertanian. Pendataan ini mencakup pengukuran dan analisis arah, kecepatan angin, serta jumlah curah hujan yang terjadi dalam suatu periode waktu tertentu. Data yang dikumpulkan akan digunakan untuk memahami dampak perubahan cuaca dan iklim terhadap pertumbuhan tanaman serta perencanaan yang lebih efektif dalam praktik pertanian. Pemahaman tentang komponen angin dan curah hujan akan membantu dalam mengidentifikasi pola iklim lokal yang mempengaruhi hasil pertanian dan mitigasi risiko terkait perubahan iklim. Tugas ini bertujuan untuk mengasah keterampilan mahasiswa dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data klimatologi yang relevan dengan pertanian.
Tugas ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempraktikkan teknik pengukuran yang digunakan dalam meteorologi pertanian, seperti penggunaan alat ukur angin (anemometer) dan pengukur curah hujan (pluviometer). Data yang diperoleh dari pendataan ini akan dianalisis untuk melihat pola distribusi angin dan curah hujan di wilayah tertentu, yang dapat memengaruhi faktor-faktor seperti kelembaban tanah, risiko kekeringan, atau potensi erosi. Dengan demikian, pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi cuaca ini sangat berharga dalam merancang strategi pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim, serta untuk meningkatkan ketahanan pangan dan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Tugas ini juga mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan analisis data yang lebih mendalam dan memberikan kontribusi nyata dalam pemecahan masalah pertanian yang dihadapi oleh masyarakat.
Komponen klimatologi pertanian mencakup berbagai faktor cuaca dan iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan keberhasilan hasil pertanian. Selain angin dan curah hujan, beberapa komponen penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah suhu udara, kelembaban relatif, intensitas radiasi matahari, serta durasi dan frekuensi kejadian es atau embun beku. Suhu udara yang terlalu tinggi atau rendah dapat menghambat proses fotosintesis dan mengganggu perkembangan tanaman, sementara kelembaban yang tidak seimbang dapat menyebabkan masalah seperti kekeringan atau kelembaban berlebih yang merusak akar tanaman. Radiasi matahari yang cukup sangat penting untuk proses fotosintesis dan pengeringan tanaman, sementara curah hujan yang merata dan cukup dapat memastikan ketersediaan air bagi tanaman, namun jika berlebihan, dapat menyebabkan banjir atau kerusakan akibat erosi tanah. Angin juga memainkan peran penting, baik dalam membantu proses penyerbukan tanaman maupun dalam meningkatkan evaporasi, yang dapat mempercepat pengeringan tanah dan mengurangi kelembaban yang berlebihan.
Manfaat dari tugas ini bagi mahasiswa sangat beragam. Pertama, mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara faktor-faktor klimatologi dengan produktivitas pertanian. Dengan memahami komponen angin, curah hujan, suhu, dan kelembaban, mahasiswa dapat mengidentifikasi potensi dan tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian dalam menghadapi perubahan iklim. Tugas ini juga memberikan kesempatan untuk mengasah keterampilan teknis dalam pengumpulan dan analisis data, yang sangat berharga untuk karier di bidang klimatologi, agronomi, atau meteorologi. Selain itu, mahasiswa akan lebih siap untuk mengaplikasikan teori yang dipelajari di kelas ke dalam situasi dunia nyata. Keterampilan ini sangat penting untuk melakukan perencanaan dan pengelolaan pertanian yang berkelanjutan, mengurangi risiko kerugian akibat cuaca ekstrem, dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam. Dengan keterampilan yang diperoleh melalui tugas ini, mahasiswa dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam menghadapi isu-isu pertanian di masa depan, terutama dalam mengantisipasi dan mengelola perubahan iklim.
Dengan mempelajari dan memahami komponen-komponen ini secara komprehensif, para ahli klimatologi pertanian dapat merancang sistem pertanian yang lebih efisien dan tahan terhadap berbagai perubahan cuaca dan iklim. Pendataan yang akurat tentang komponen-komponen klimatologi ini akan memungkinkan perencanaan yang lebih baik dalam pengelolaan pertanian, serta pengembangan teknologi dan praktik pertanian yang adaptif terhadap kondisi iklim lokal dan global yang terus berubah.
Download Tugas Tutorial 1:
LUHT4213_Tugas Tutorial 1_UT Pokjar Madiun
Download Tugas 2:
LUHT4213_Tugas 2_Tutorial 4_UT Pokjar Madiun

