Default Image

Months format

View all

Load More

Related Posts Widget

Article Navigation

Contact Us Form

404

Sorry, the page you were looking for in this blog does not exist. Back Home

Jenis-jenis Karya Ilmiah

Jenis-jenis Karya Ilmiah — MK Teknik Penulisan Karya Ilmiah

Jenis-jenis Karya Ilmiah

Mata Kuliah Teknik Penulisan Karya Ilmiah

I. Pengantar

Karya ilmiah adalah tulisan yang disusun secara sistematis, logis, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan kaidah akademik. Sebagai produk dari proses berpikir kritis dan analitis, karya ilmiah tidak hanya menyajikan informasi, tetapi juga membuktikan argumentasi melalui data, teori, dan hasil penelitian yang relevan. Dalam penyusunannya, karya ilmiah menuntut adanya keteraturan struktur, konsistensi penggunaan bahasa formal, serta keberpihakan pada fakta, bukan opini pribadi yang subjektif.

Materi ini membahas secara rinci berbagai ragam karya ilmiah, mulai dari esai ilmiah, makalah, laporan penelitian, skripsi, hingga disertasi. Masing-masing jenis memiliki ciri khas, tujuan, serta konteks penggunaannya yang berbeda, sehingga mahasiswa dituntut untuk mampu membedakan dan menyesuaikan format sesuai kebutuhan akademik maupun profesional. Misalnya, makalah digunakan untuk melatih keterampilan menulis argumentasi logis dengan dasar teori, sementara laporan penelitian berfokus pada penyajian hasil observasi atau eksperimen.

Pemahaman terhadap ciri-ciri karya ilmiah, seperti objektivitas, ketelitian, penggunaan bahasa formal, serta kejelasan sistematika, sangat penting untuk menjaga kualitas dan kredibilitas tulisan. Selain itu, karya ilmiah juga memiliki tujuan utama, yaitu mengkomunikasikan hasil pemikiran, penelitian, atau kajian tertentu kepada masyarakat akademik maupun publik luas. Dengan demikian, karya ilmiah berfungsi sebagai media pengembangan ilmu pengetahuan sekaligus sarana pertanggungjawaban intelektual.

Melalui pembelajaran mengenai karya ilmiah, mahasiswa diharapkan tidak hanya mampu menulis dengan benar, tetapi juga memahami posisi dan fungsi karya ilmiah dalam dunia pendidikan serta pengembangan ilmu pengetahuan. Kesadaran ini akan membantu mereka dalam memilih format penulisan yang tepat, menyusun argumentasi yang kuat, serta berkontribusi secara nyata terhadap kemajuan akademik maupun praktik profesional di masa depan.

Makalah Artikel Laporan Penelitian Skripsi / Tesis / Disertasi

II. Jenis-jenis Karya Ilmiah

1. Makalah

Makalah adalah salah satu bentuk karya ilmiah yang disusun secara sistematis untuk membahas suatu topik tertentu berdasarkan tinjauan pustaka maupun hasil observasi sederhana. Makalah biasanya digunakan sebagai salah satu tugas akademik dalam perkuliahan untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam menulis secara logis, terstruktur, dan ilmiah. Secara umum, makalah memiliki panjang yang relatif fleksibel, yaitu berkisar antara 10 hingga 20 halaman, tergantung pada kompleksitas permasalahan yang diangkat serta kedalaman analisis yang dilakukan (Keraf, 2010).

Dalam praktiknya, makalah berbeda dengan karya ilmiah lain seperti skripsi atau tesis. Jika skripsi dan tesis menekankan pada penelitian lapangan atau laboratorium dengan metodologi yang ketat, maka makalah lebih menekankan pada kemampuan menelaah teori, mengkaji literatur, serta menghubungkan gagasan antar sumber yang relevan. Oleh karena itu, penyusunan makalah seringkali tidak memerlukan prosedur penelitian yang rumit, melainkan cukup dengan analisis konseptual, pengolahan data sederhana, atau sintesis dari berbagai sumber pustaka (Suharsimi Arikunto, 2013).

Tujuan utama penulisan makalah adalah untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan sikap ilmiah, serta melatih keterampilan komunikasi tertulis mahasiswa. Selain itu, makalah juga berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan atau solusi terhadap suatu permasalahan dengan berlandaskan pada teori dan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Djamarah (2011), makalah merupakan bentuk latihan awal bagi mahasiswa sebelum melangkah pada penulisan karya ilmiah yang lebih kompleks seperti skripsi atau penelitian akademik lainnya.

Makalah tidak hanya dipandang sebagai sekadar tugas kuliah, tetapi juga sebagai wahana untuk mengembangkan kompetensi akademik mahasiswa. Melalui penulisan makalah, mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan keterampilan literasi akademik, memperluas wawasan melalui kajian literatur, serta mengembangkan kemampuan argumentasi yang runtut dan berbobot. Hal ini sejalan dengan pandangan Suyanto dan Djihad (2012) yang menyatakan bahwa makalah merupakan media penting untuk membiasakan mahasiswa berpikir ilmiah dan menulis sesuai kaidah akademik.

Referensi

  • Keraf, Gorys. (2010). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.
  • Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
  • Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
  • Suyanto & Djihad, A. (2012). Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Jakarta: Erlangga.

2. Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah merupakan salah satu bentuk karya ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal, prosiding, atau media akademik resmi lainnya. Artikel ilmiah ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan akademik yang baku, serta bertujuan untuk menyebarluaskan hasil penelitian, pemikiran konseptual, maupun kajian teoritis kepada masyarakat ilmiah yang lebih luas (Sugiyono, 2017). Artikel ilmiah biasanya memiliki struktur standar yang sudah ditetapkan oleh lembaga penerbit jurnal atau forum ilmiah, sehingga penulis harus menyesuaikan dengan pedoman publikasi yang berlaku.

Struktur umum artikel ilmiah mencakup beberapa bagian penting, yaitu abstrak, kata kunci, pendahuluan, metodologi, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Bagian abstrak berfungsi memberikan gambaran singkat mengenai tujuan, metode, hasil, dan simpulan penelitian. Kata kunci ditulis untuk memudahkan indeksasi dan pencarian artikel. Pendahuluan menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, serta tujuan penelitian. Metodologi menguraikan pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, dan cara analisis. Hasil penelitian menyajikan temuan utama, sedangkan pembahasan berfokus pada interpretasi, makna, serta perbandingan dengan penelitian terdahulu (Day & Gastel, 2012).

Artikel ilmiah memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan karena menjadi sarana validasi, verifikasi, dan diseminasi hasil penelitian. Publikasi artikel ilmiah juga berfungsi sebagai tolok ukur kinerja akademisi maupun peneliti, karena kualitas penelitian sering dinilai dari seberapa banyak karya mereka yang berhasil diterbitkan dalam jurnal bereputasi. Menurut Setyosari (2016), artikel ilmiah bukan hanya laporan penelitian, melainkan juga medium komunikasi antarilmuwan untuk menguji, memperbaiki, dan mengembangkan teori yang ada.

Penulisan artikel ilmiah harus memperhatikan aspek keaslian (originality), kebaruan (novelty), kejelasan (clarity), serta kebermanfaatan (significance). Dengan mengikuti struktur dan standar penulisan yang benar, artikel ilmiah dapat diterima oleh komunitas akademik dan menjadi kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan maupun pemecahan masalah di masyarakat.

Referensi

  • Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  • Day, R. A., & Gastel, B. (2012). How to Write and Publish a Scientific Paper. Cambridge: Cambridge University Press.
  • Setyosari, P. (2016). Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta: Kencana.

3. Laporan Penelitian

Laporan penelitian adalah bentuk karya ilmiah yang menyajikan proses dan hasil penelitian secara lengkap dan terperinci. Dokumen ini berfungsi sebagai sarana pertanggungjawaban ilmiah sekaligus sebagai media komunikasi akademik agar hasil penelitian dapat diakses, dikaji, serta dijadikan dasar pengembangan penelitian lanjutan. Menurut Creswell (2014), laporan penelitian tidak hanya memaparkan data, tetapi juga menjelaskan bagaimana penelitian dilakukan, apa temuan utamanya, serta bagaimana hasil tersebut diinterpretasikan dalam konteks teori maupun praktik.

Salah satu format penulisan laporan penelitian yang paling umum digunakan adalah struktur IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discussion). Format ini banyak dipakai dalam publikasi ilmiah internasional karena dianggap mampu menyajikan penelitian secara sistematis, ringkas, dan mudah dipahami. Bagian Introduction berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, serta tujuan penelitian. Bagian Methods menjelaskan pendekatan penelitian, subjek, instrumen, prosedur, dan teknik analisis data. Selanjutnya, Results menyajikan temuan penelitian secara objektif, biasanya dalam bentuk tabel, grafik, atau narasi. Terakhir, bagian Discussion berfokus pada interpretasi temuan, keterkaitan dengan teori, serta implikasi praktis atau akademik dari hasil penelitian (APA, 2020).

Laporan penelitian berbeda dari makalah atau artikel ilmiah dalam hal kedalaman dan kelengkapannya. Jika makalah bersifat lebih ringkas, laporan penelitian cenderung lebih komprehensif karena harus mendokumentasikan seluruh tahapan penelitian secara detail. Selain itu, laporan penelitian biasanya memuat bagian tambahan seperti daftar pustaka, lampiran, dan instrumen penelitian untuk memastikan transparansi serta memungkinkan replikasi oleh peneliti lain (Neuman, 2014).

Laporan penelitian tidak hanya menjadi bukti akademik, tetapi juga instrumen penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Melalui laporan penelitian yang ditulis sesuai kaidah IMRAD, peneliti dapat menyampaikan temuannya secara runtut, membangun diskusi akademik, serta berkontribusi pada kemajuan bidang ilmu yang digelutinya.

Referensi

  • Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Thousand Oaks: Sage Publications.
  • American Psychological Association (APA). (2020). Publication Manual of the American Psychological Association (7th ed.). Washington, DC: APA.
  • Neuman, W. L. (2014). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. Harlow: Pearson Education Limited.

4. Skripsi (S1)

Skripsi adalah karya tulis ilmiah hasil penelitian yang disusun oleh mahasiswa strata satu (S1) sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Skripsi menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian secara mandiri dengan bimbingan dosen pembimbing, sekaligus menjadi puncak dari proses pembelajaran akademik di tingkat sarjana. Menurut Riduwan (2012), skripsi berfungsi untuk melatih mahasiswa agar mampu mengidentifikasi masalah, merumuskan pertanyaan penelitian, menyusun kerangka teori, menggunakan metode penelitian yang tepat, serta menyajikan hasil penelitian dalam bentuk laporan tertulis yang sesuai dengan kaidah ilmiah.

Panjang skripsi umumnya berkisar antara 80 hingga 150 halaman, meskipun jumlah ini dapat berbeda tergantung kebijakan universitas atau kompleksitas topik penelitian. Struktur penulisan skripsi biasanya terdiri atas: halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, saran, daftar pustaka, dan lampiran. Format ini mencerminkan sistematika penulisan ilmiah yang menuntut keteraturan, kejelasan, dan konsistensi (Sugiyono, 2017).

Skripsi berbeda dari makalah atau laporan penelitian biasa karena memiliki kedalaman analisis yang lebih tinggi serta harus menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam menghubungkan teori dengan praktik. Selain itu, skripsi menekankan pada aspek orisinalitas (originality) dan kontribusi ilmiah, meskipun dalam skala terbatas. Melalui skripsi, mahasiswa diharapkan mampu mengintegrasikan berbagai pengetahuan yang telah diperoleh selama perkuliahan dan menerapkannya dalam penelitian yang sistematis (Kuncoro, 2013).

Skripsi bukan hanya sekadar tugas akhir, melainkan juga bentuk latihan penelitian yang menyiapkan mahasiswa untuk jenjang akademik berikutnya maupun dunia profesional. Penyusunan skripsi membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, serta keterampilan menulis ilmiah yang sangat penting untuk karier akademik maupun non-akademik.

Referensi

  • Riduwan. (2012). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
  • Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  • Kuncoro, M. (2013). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

5. Tesis (S2)

Tesis adalah karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa program pascasarjana strata dua (S2) sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar magister. Tesis menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian yang lebih mendalam dibandingkan skripsi, dengan penekanan pada analisis kritis, sintesis teori, serta kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Menurut Rakhmat (2011), tesis menuntut adanya orisinalitas dan kajian ilmiah yang lebih kuat sehingga dapat menjadi dasar bagi pengembangan penelitian lebih lanjut.

Panjang tesis umumnya sekitar 100–200 halaman, tergantung bidang studi dan kompleksitas permasalahan yang diteliti. Struktur penulisan tesis biasanya mencakup: halaman awal, abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, kerangka teoritis, metodologi penelitian, hasil penelitian, analisis dan pembahasan, kesimpulan, saran, daftar pustaka, serta lampiran. Keberadaan analisis yang tajam dan kontribusi akademik merupakan ciri khas utama dari tesis (Sugiyono, 2017).

Dibandingkan skripsi, tesis memiliki ruang lingkup penelitian yang lebih kompleks, baik dalam hal metodologi maupun kedalaman analisis. Penulis tesis dituntut tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengembangkan konsep baru atau mengkritisi teori yang ada berdasarkan data penelitian. Tesis berfungsi sebagai pembuktian bahwa mahasiswa S2 telah menguasai keterampilan penelitian tingkat lanjut dan siap menjadi peneliti atau praktisi profesional (Creswell, 2014).

Referensi

  • Rakhmat, Jalaluddin. (2011). Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  • Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  • Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Thousand Oaks: Sage Publications.

6. Disertasi (S3)

Disertasi adalah karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa program doktoral (S3) sebagai syarat utama untuk memperoleh gelar doktor. Disertasi merupakan penelitian yang bersifat orisinal, mendalam, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Menurut Moleong (2013), disertasi tidak hanya bertujuan membuktikan kemampuan penelitian tingkat lanjut, tetapi juga menghasilkan temuan baru yang orisinal dalam bidang ilmu tertentu.

Panjang disertasi umumnya lebih dari 200 halaman, dengan struktur yang menyerupai tesis namun lebih kompleks dan detail. Bagian-bagian utama meliputi: halaman awal, abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, kerangka konseptual, metodologi, hasil penelitian, analisis mendalam, diskusi akademik yang kritis, kesimpulan, rekomendasi, daftar pustaka, dan lampiran. Disertasi dituntut memiliki novelty (kebaruan), originality (orisinalitas), serta significance (signifikansi) dalam pengembangan ilmu (Gay et al., 2012).

Berbeda dari skripsi dan tesis yang masih berfokus pada penerapan teori atau analisis lanjutan, disertasi harus menghasilkan pengetahuan baru, model, atau teori yang bisa diuji secara akademis. Disertasi menjadi bukti tertinggi dari kemampuan akademik mahasiswa, sekaligus simbol kedewasaan ilmiah dan kemandirian intelektual. Disertasi sering dipandang sebagai sumbangan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan praktik profesional (Creswell, 2014).

Referensi

  • Moleong, L. J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  • Gay, L. R., Mills, G. E., & Airasian, P. (2012). Educational Research: Competencies for Analysis and Applications. Boston: Pearson.
  • Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Thousand Oaks: Sage Publications.

III. Kuis: Cek Pemahaman

Jawablah 5 pertanyaan berikut:

  1. Makalah biasanya dibuat untuk tujuan...



  2. Struktur IMRAD umumnya dipakai pada...



  3. Skripsi adalah karya ilmiah untuk jenjang...



  4. Artikel ilmiah yang akan dipublikasikan harus dilengkapi...



  5. Resensi adalah...



Tips: Jika skor kurang dari 4, ulangi bagian "Jenis-jenis Karya Ilmiah" dan perhatikan ciri-ciri tiap jenis.

IV. Referensi

  1. Guidelines on Academic Writing: modul perkuliahan.
  2. Panduan penulisan ilmiah (contoh: struktur IMRAD, abstrak, sitasi).
MK Teknik Penulisan Karya Ilmiah
Deskripsi Gambar
Baca juga :

Post a Comment

Pembelajaran Kelas Rangkap PDGK 4302 - Uji Kompetensi 2

Uji Kompetensi Mata Kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap PDGK 4302 Universitas Terbuka || Waktu Pengerjaan: 10:00 menit! Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR), atau disebut juga pembelajaran gabungan, adalah metode pengajaran di mana dua atau lebih kelas yang berbeda dipadukan dan diajar oleh satu atau lebih guru. Dalam pembelajaran kelas rangkap, siswa dari kelas yang berbeda dapat bergabung dalam satu kelas dan belajar bersama-sama dalam situasi yang lebih terpadu. Metode ini dapat membantu memaksimalkan penggunaan sumber daya dan memungkinkan guru untuk memberikan pengajaran yang lebih terfokus pada setiap siswa. Selain itu, siswa juga dapat belajar dari satu sama lain dan memperluas jaringan sosial mereka dengan siswa dari kelas yang berbeda. Namun, Pembelajaran Kelas Rangkap juga dapat menimbulkan tantangan dalam mengelola kelompok yang lebih besar dan memastikan bahwa setiap siswa mendapat perhatian yang memadai dari guru. Pembelajaran Kelas Rangkap merupakan pembelajaran ...

Pembelajaran Kelas Rangkap PDGK 4302 - Uji Kompetensi 1

Uji Kompetensi Mata Kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap PDGK 4302 Universitas Terbuka || Waktu Pengerjaan: 10:00 menit! Mata kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) merupakan mata kuliah yang berkaitan langsung dengan tugas Anda sebagai guru SD/MI, terutama Anda yang berada di daerah terpencil yang pada umumnya mengajar dua kelas atau lebih secara bersamaan. Dengan mempelajari mata kuliah ini, Anda akan dibantu untuk memperoleh konsep-konsep dan prinsip PKR, serta keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengajar di dalam kelas, terutama dalam pembelajaran di dua kelas atau lebih dalam waktu yang bersamaan. Selain itu, Anda juga akan dibekali dengan kemampuan lain untuk mendukung PKR, misalnya dalam memanfaatkan lingkungan dan sumber belajar. Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan hakikat PKR; mengembangkan model pengelolaan dan pembelajaran kelas rangkap; mengorganisasikan kelas; memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar; menyusun...

Pelatih Ahli Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) - Uji Kompetensi 1

Uji Kompetensi Pelatih Ahli Fasilitator Sekolah Penggerak || Waktu Pengerjaan: 10:00 menit! "Fasilitator Sekolah Penggerak" adalah seorang guru yang bertanggung jawab dalam memimpin dan mengkoordinasikan program Sekolah Penggerak di sekolahnya. Program ini merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah yang menjadi bagian dari program ini. Tugas utama seorang Fasilitator Sekolah Penggerak antara lain adalah : Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan Sekolah Penggerak di sekolahnya Mengidentifikasi masalah-masalah pendidikan di sekolah dan mencari solusinya Mengembangkan program dan strategi pembelajaran yang inovatif dan efektif Mendorong dan memberikan pelatihan kepada guru-guru di sekolahnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam implementasi program Sekolah Penggerak di sekolahnya. D...

Bahasa Inggris Guru PAUD 4105 - Uji Kompetensi 1

Uji Kompetensi Mata Kuliah Bahasa Inggris Guru PAUD 4105 Universitas Terbuka || UTBK || Waktu Pengerjaan: 15:00 menit! Sebagai seorang guru bahasa Inggris, terdapat beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru PAUD. Guru bahasa Inggris harus mampu berbicara, membaca, menulis, dan mendengarkan bahasa Inggris dengan baik dan benar. Selain itu, guru juga harus memahami berbagai aturan tata bahasa (grammar) dan kosakata (vocabulary) dalam bahasa Inggris. Guru bahasa Inggris harus mampu merancang program pembelajaran yang efektif dan bervariasi, agar siswa dapat belajar bahasa Inggris dengan cara yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Saat ini, teknologi telah menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran. Seorang guru bahasa Inggris harus memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi pembelajaran seperti aplikasi atau perangkat lunak pembelajaran, video pembelajaran, dan lain-lain. Guru bahasa Inggris harus mampu memberikan pengajaran yang menarik, mudah...

Pelatih Ahli Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) - Uji Kompetensi 2

Uji Kompetensi Pelatih Ahli Fasilitator Sekolah Penggerak || Waktu Pengerjaan: 10:00 menit! Program Sekolah Penggerak adalah inisiatif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui upaya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, masyarakat, dan dunia usaha. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kolaborasi antara Kemdikbud, pemerintah daerah, dan sekolah-sekolah yang menjadi bagian dari program ini. Program Sekolah Penggerak memiliki beberapa komponen utama, antara lain penguatan manajemen sekolah, peningkatan mutu guru, pengembangan kurikulum dan pembelajaran, serta penguatan komunitas sekolah. Dalam implementasinya, Sekolah Penggerak melibatkan beberapa pihak, seperti kepala sekolah, guru, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Program Sekolah Penggerak diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Peningk...

Materi Matematika Ekonomi dan Bisnis EKF1218 - Analisis dan Terapan Ekonomi (Model ARIMA)

Matematika ekonomi yang berkaitan dengan bidang bisnis dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga mata uang. Salah satu metode yang sering digunakan adalah analisis teknikal dan fundamental. Analisis teknikal memperhatikan data historis pergerakan harga mata uang dan mencoba menemukan pola atau tren yang dapat membantu memprediksi pergerakan harga di masa depan. Analisis fundamental, di sisi lain, mencoba memprediksi pergerakan harga mata uang berdasarkan faktor-faktor ekonomi dan politik yang mempengaruhi nilai mata uang tersebut. Faktor-faktor ini termasuk suku bunga, inflasi, stabilitas politik, dan kebijakan ekonomi. Suku bunga, inflasi, stabilitas politik, dan kebijakan ekonomi semuanya memainkan peran penting dalam menentukan kesehatan dan kinerja ekonomi suatu negara. Suku bunga adalah tingkat bunga yang dikenakan oleh bank sentral suatu negara terhadap pinjaman yang diberikan kepada bank-bank komersial. Suku bunga yang tinggi dapat menarik modal asing dan meningkatkan n...

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis IT 11PP61903 - Uji Kompetensi 2

Uji Kompetensi Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar Berbasis IT 11PP61903 Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum Jombang || Waktu Pengerjaan: 15:00 menit! Sebuah sekolah menengah di kota A ingin mengembangkan bahan ajar IT untuk mata pelajaran matematika. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah untuk membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih baik dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengolah data dan membuat grafik. Dalam tahap analisis, tim pengembang bahan ajar IT melakukan langkah-langkah sebagai berikut : Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah untuk membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih baik dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengolah data dan membuat grafik. Tujuan ini dapat diukur dengan meningkatnya nilai siswa pada ujian matematika dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Tim pengembang bahan ajar IT mengadakan survei dan wawancara dengan siswa dan guru untuk mengetahui kebutuhan siswa dalam memahami konse...